Minggu, 02 September 2007

Visi dan Program Kandidat Ketua IA ITB

Betti Alisjahbana

Arsitektur ITB/ Angkatan 1979

2000– Saat ini
: Presiden Direktur PT IBM Indonesia
2006- Saat ini : Anggota MWA ITB wakil masyarakat (Majelis Wali Amanah –Insitut Teknologi Bandung)


VISI IA ITB

Wadah perhimpunan kekuatan Alumni dalam mewujudkan kepemimpinan dalam Inovasi, Teknologi dan Bisnis, melalui sinergi yang kuat antar alumni dan ITB.

PENDEKATAN

Membangun organisasi IA ITB yang inklusif :
  • Terbuka bagi semua alumni yang ingin berpartisipasi di dalam kepengurusan
  • Semua Angkatan, Jurusan, Daerah, Profesi terwakili
  • Merangkul informal leader dari setiap kelompok yang diharapkan bisa memperluas jangkauan
Gaya kepemimpinan yang colegial dan informal
Komunikasi yang teratur dan tepat sasaran memanfaatkan berbagai media komunikasi
  • E-mail, blog, portal, SMS
  • Newsletter
  • Communication tree
  • Pertemuan rutin di berbagai bidang (Special interest, hobby, kegiatan sosial)
  • ITB Open House (Home Coming) setahun sekali
Komunikasi yang teratur dan terbuka tentang kemajuan kegiatan IA ITB yang sudah dicapai berikut status keuangannya disertai undangan pada para alumni untuk berpartisipasi di setiap kesempatan.

PROGRAM

Dari, Untuk dan Oleh Alumni
Program 1 : Mengumpulkan data alumni
  • Tujuan : Membuat database lengkap, terkini dan mudah diakses oleh anggota
  • Waktu : 2 bulan, target 50 % alumni terdata dan 30 % memiliki alamat e-mail
  • Sumber data dan daya :
*Website – direktori alumni
*Direktori mahasiswa dan Rektorat ITB
*Tim kerja beranggotakan 4-5 orang
*Koordinator angkatan dan jurusan

Program 2 : Coaching oleh Alumni Senior pada Juniornya

  • Coaching Karir dan Pengembangan diri oleh Alumni Profesional
  • Coaching Kewirausahaan oleh Alumni Pengusaha
Program 3 : Special Interest Group
Tujuan :
Meningkatkan rasa memiliki IA ITB dan kolaborasi antar Alumni dengan memfasilitasi kegiatan dari, untuk dan oleh Alumni.

Contoh-contoh bidang SIG :
Bisnis/Financial, Pendidikan & Pengembangan SDM, Konstruksi dan Pemukiman, Migas dan Pertambangan, Teknologi Informasi, Transportasi, Seni/Budaya, Olah Raga,Media dan Komunikasi, Fotografi, Otomotif
Sumber Daya :
  • Sosialisasi SIG dengan “manualnya” di IA ITB.com
  • IA ITB Menyediakan Kelengkapan SIG : Administrasi, Marketing, akunting.
Program 4 : Mendukung Wirausaha Pemula
  • Konsultasi Teknologi, Komersial, IP dan lisensi
*Mengidentifikasi teknologi yang dikembangkan oleh mahasiswa dan alumni ITB
*Mengidentifikasi kelayakan teknis dan cara yang optimum untuk komersialisasi jika layak
*Memberikan legal opinion mengenai IP dan Lisensi
  • Konsultasi Bisnis Plan dan Mencari Investor
*Dari hasil konsultasi ditentukan yang layak untuk diteruskan dan dikembangkan
*Konsultasi pembuatan rencana bisnis (Business Plan)
*Menghubungkan dengan investor (IA ITB akan menanamkan saham nya juga 10-15 %)
  • Business Matching
Mempertemukan Alumni Muda yang merintis bisnis dengan perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki atau banyak dihuni oleh Alumni ITB
  • Menyediakan sarana Promosi Bisnis Alumni ITB
*Portal IA ITB
*Majalah Kwartalan IA ITB
*Alumni’s Business Expo

Program 5 : Dana Sosial Alumni

  • Dana bantuan alumni yang mengalami musibah
  • Bantuan Kredit Perguruan Tinggi

Dari Alumni untuk ITB

Program 1 : Masukan Kurikulum

Memberi masukan pada kurikulum ITB berdasarkan observasi atas kualitas lulusan, tren di dunia usaha serta kebutuhan Industri.
Cara :
  • Pertemuan resmi dengan pihak rektorat minimal sekali setahun
  • Pertemuan IA ITB dengan organisasi profesi di Indonesia mendahului pertemuan dengan rektorat
  • Memberikan akses kepada ilmu-ilmu korporasi agar ITB dapat menghasilkan lulusan yang mumpuni hardskill dan softskill dan sesuai dengan kebutuhan dan trend industri
Program 2 : Mendukung SKD ITB dalam menggalang Endowment Fund
Mendukung SKD ITB dalam menggalang endowment fund untuk mendukung kegiatan operational, penelitian dan Inovasi di ITB BHMN.
Cara :
  • Memotivasi dengan cara yang kreatif agar semua Alumni memberikan sumbangan pada Endowment Fund ITB sesuai dengan kemampuan masing-masing
  • Bersama-sama SKD ITB melakukan kegiatan fundraising, friendraising dan charity.
Program 3 : Mendorong tumbuhnya kewirausahaan berbasis teknologi di ITB
Menjalin kolaborasi win-win antara Alumni, Satuan Usaha Komersial ITB dan Pusat Inkubator Bisnis dan Industri ITB
Konsultasi Pembuatan Bisnis Plan dan Mencarikan Investor

Dari Alumni untuk Indonesia

Program 1 : Menjadi Jembatan kolaborasi ABG yang erat & konstruktif untuk mendorong Inovasi

  • Mendorong terjadinya kolaborasi ABG (Acacemics, Businesses, Government) dalam riset dan inovasi di ITB
  • Memfasilitasi terjadinya riset berorientasi kebutuhan industri yang sejak awal sudah memikirkan dan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang akan menjadi pengembang, investor dan pemasarnya.
Program 2: Think Tank dalam memecahkan berbagai masalah negara
Membentuk Think Tank untuk memikirkan, mendiskusikan dan mengajukan rekomendasi pemecahan berbagai masalah yang dihadapi Indonesia, terutama yang berkaitan dengan disiplin ilmu di ITB.

Kondisi yang perlu dibangun
Alumni Bersatu :
IA ITB harus bisa menggalang dan mempersatukan kekuatan
Alumni Cinta :
IA ITB harus bisa menumbuhkan kecintaan pada almamater dan Bangsa Indonesia
Alumni Bangga :
IA ITB harus bisa menumbuhkan kebanggaan pada almamater dan Ikatan Alumninya.









16 komentar:

Sidik Permana mengatakan...

Ibu Betti Yth,
Saya alumnus ITB angk. 94. Dari pemaparan visi-misi anda tentang IA ITB, saya ingin menanyakan satu hal yang saya lihat belum anda singgung di situ. Saat ini, permasalahan yang dihadapi ITB adalah otonomi kampus, sebagai konsekuensi kebijakan menjadikan ITB sebagai BHMN. Salah satu akibat dari kebijakan tersebut adalah tingginya biaya SPP dan adanya jalur khusus untuk bisa masuk ITB. Sehingga, akses masyarakat ke ITB sebagian besar hanya dapat dinikmati oleh orang-orang kaya. Ketika mayoritas masyarakat Indonesia masih miskin, bagi saya ini menjadi masalah besar, baik untuk masa sekarang terlebih di masa depan. Yang ingin saya tanyakan, apa pendapat anda tentang hal ini, dan apa yang akan anda lakukan bila terpilih menjadi Ketua IA ITB untuk memperbaiki kondisi tersebut? Demikian, terima kasih.

Fahad mengatakan...

Ibu Betti yang baik,

Saya fresh graduate jurusan Tekim. Dari yang saya dengar, ada program-program Pengurus IA yang lama yang dirasakan cukup baik oleh alumni muda dan mahasiswa, misalnya SIAWARE itu. Saya sendiri belum pernah ikut. Apabila Ibu nanti terpilih jadi Ketua IA ITB, apakah Ibu akan melakukan perubahan besar terhadap program IA sebelumnya, atau tetap mempertahankan program-program yang dirasakan cukup baik.
Terima kasih.

Betti Alisjahbana mengatakan...

Rekan Sidik,
Maaf terlambat berkomentar, saya baru lihat komentar anda.
Subsidi pemerintah terhadap ITB BHMN memang saat ini kurang dari 30 % dari keseluruhan biaya operasi ITB. Itu sebabnya ITB harus melakukan berbagai upaya untuk menutup kekurangan tersebut, diantaranya melalui proyek-proyek penelitian, Satuan Unit Komersial, Endowment Fund dan mengenakan biaya penuh kepada 30 % dari mahasiswa yang masuk. Jadi tidak betul bahwa akses ke ITB sebagian besar hanya dinikmati oleh orang kaya. Pada kenyataannya 70 % akses ke ITB adalah dengan biaya murah.
Salah satu program saya bila terpilih adalah membantu SKD ITB dalam mengumpulkan Dana Abadi (Endowment Fund) dari sebanyak mungkin alumni untuk menutup kekurangan biaya operasi tersebut dan juga mendanai berbagai proyek riset. Kebanyakan Alumni ITB menikmati pendidikan dengan di subsidi habis-habisan oleh pemerintah, tentunya wajar ketika sudah lulus dan berpenghasilan baik, memberikan sumbangan kepada dana abadi agar adik-adik kita dapat juga menikmati pendidikan dengan biaya murah dan ITB tetap memberikan akses kepada semua orang termasuk orang yang tidak mampu secara ekonomi tapi pandai.
Salam hangat, Betti

Betti Alisjahbana mengatakan...

Rekan Fahad,
SIAWARE memang dipuji berbagai pihak sebagai program yang bagus dan perlu diteruskan. Bila saya terpilih nanti saya akan meneruskan program ini. Dan menambahkan program-program yang belum ada. Salam, Betti

hanif mengatakan...

Ibu betti yang baik,

Special Interest Group (SIG) sudah mewakili keinginan dan harapan saya kepada IA ITB. Mudah-mudahan di kepengurusan ibu mendatang SIG ini dapat menjadi motor IA ITB itu sendiri bukan segelintir orang (baik itu ketuanya maupun dayang-dayangnya, dari dulu kan terkenal IA ITB adalah organisasi yang oligarki/ lu lagi lu lagi)
Insya Allah saya akan berkampanye untuk ibu beti dan terlibat aktif dalam SIG.

Salam Hanif
Plano 95

doel mengatakan...

Saya Alumni ITB yg sekarang nmengadu nasib di luar negeri.
Cuma ingin sekedar tahu aja, Apa sih yang melandasi anda bersemangat atau bermotivasi ingin menjadi ketua IA-ITB?apa sih hebatnya jadi ketua IA-ITB sehingga ada harus mengeluarkan dana untuk kampanye? apa cuma ingin sebagai kendaraan berpolitik saja?dan tentu untuk membuat kampanye pemilihan anda membutuhkan dana yg cukup besar, bukan?, kalo boleh tahu dari mana sih sumber dana tersebut?pasti donk kalo kita sudah spent money, pasti mengharappkan sesuatu untuk balik atau minimal ada sesuatu timbal balik? trus bagaimana menggalang temen2 yg khususnya bekerja di luar negeri?....

Ibnu Taufan mengatakan...

Betti yang baik,

Selamat dan salut atas keberanian Anda untuk maju bersaing. Jika tidak keliru Anda-lah salah satu atau satu-satunya perempuan (alumni) ITB yang siap dan mau memikirkan masa depan dan kiprah ITB, kiprah Alumni ITB untuk Negeri ini ...

Setuju sekali ajakan untuk mendayagunakan potensi ITB, potensi alumni ITB untuk Negeri ini ... mengembalikan reputasi ITB untuk kejayaan Negeri ini melalui ilmu dan teknologi ... Tetapi tolong dipertimbangkan juga jumlah penduduk miskin Negeri ini begitu besar, dan angka pengangguran pun terus meningkat; sementara kemampuan untuk menyediakan lapangan kerja tidak banyak meningkat .. bahkan terjadi kecenderungan negatif dengan hengkangnya beberapa industri padat karya ke negara tetangga, sementara kemampuan membangun industri baru amat terbatas ... bahkan elit nasional masih ada yang berfikir, kalau "bisa beli, kenapa harus di buat sendiri (industri)" ... lihat saja reaksi terhadap keputusan pailit PT-DI ! Dalam kasus demikian menurut Anda bagaimana seharusnya peran ITB, peran IA-ITB ... dan itu belum tampak dengan jelas dalam program Anda ..

Apakah BMHN itu berkah untuk ITB ?? atau justru menjebak ITB yang hanya bisa sekedar jadi milik dan dinikmati manfaatnya bagi "segelintir orang" ... banyak potensi yang hilang karena rendahnya akses warga miskin untuk mendapatkan pendidikan terbaik ..? Betti, Anda punya kelebihan yang unik, perempuan, besar di salah satu perusahaan global yang mewakili industri kapitalistik .. jika Anda siap menyuarakan kepentingan warga miskin, dan independensi kampus terkemuka seperti ITB ... Percayalah akan banyak orang siap untuk memberikan suara, mendukung dan membantu Anda ..

Salah satu faktor yang masih menghambat upaya pemerintah untuk mengurangi kemiskinan, konon katanya soal "kesenjangan digital" .. bayangkan begitu banyak (+/- 20.000 desa( yang masih tertinggal & terisolir.. Teman2 Alumni ITB sudah ada yang berbuat banyak dan membantu bidang ini, baik sebagai individu maupun institusi (perusahaan kecil dsbnya) .. tetapi akan luarbiasa hasilnya jika Anda bersama IA-ITB (semoga dipercaya oleh Alumni!) memberikan perhatian, mengambil inisiatif dan terobosan untuk membantu yang: "kecil, banyak, tersebar, kurang dana, kurang ilmu dan teknologi" ...

Selain itu, dengan kasus yang mirip2 diatas .. ialah pengembangan energi alternatif .. begitu banyak potensi alam yang bisa dikembangkan dan itu pun sudah ada beberapa alumni ITB yang berjalan sendiri2, dengan susah payah ..tetapi berhasil dan diakui.. Sekali lagi, hasilnya akan luarbiasa jika Anda bersama IA-ITB juga memikirkan pengembangan energi alternatif di perdesaan, tempat2 yang terisolir, lokasi2 yang jauh dari pusat2 pertumbuhan ...

Semoga sukses ...

Unknown mengatakan...

Dear Ibu Betti,

Saya alumnus Fa-ITB angkatan 91. Saat ini bekerja di salah satu perusahaan Farmasi.
Saya salut dengan niat dan keinginan luhur ibu untuk menjadi ketua IA ITB.
Mengenai program ABG, boleh dong ibu sharing konsep yang ibu punya di ABGnet - Blog komunitas ABG di abgnet.blogspot.com

Salam,

Nofa

mridjal mengatakan...

angin segar bagi alumni muda yang membutuhkan sentuhan keibuan dalam menjejaki eksistensi diri sebagai profesional dan atau wirausahawan.
bukan suapan dana yang kami butuhkan, tapi dorongan semangat dan akses bergizi yang membuat kami mampu berdiri sendiri.
lelah saya dengan birokrat yang mengkotak-kotakan warna & baju kepentingan.
jangan hanya jargon janji-janji kampanye anda. buat tim IA ITB yang jelas dan terukur kerjanya, bukan tim yang bagi-bagi kekuasaan dan posisi di birokrat.
salam & saya dukung Betti for IA ITB.
mridjal FI-91

KOMUNITAS ABG mengatakan...

Ibu Betti,

Saya adalah blogger dari BLOG KOMUNITAS ABG FARMASI (http://abgnet.blogspot.com). Saya berharap agar kita bisa saling melakukan link.

Selain itu, saya berharap Ibu berkenan untuk menyumbangkan pikiran Ibu mengenai kerjasama ABG (Academic, Business, Government) seperti apa yang Ibu idamkan.

Salam,
Ari Satriyo Wibowo
Blogger ABGNET
E-mail : arisat2001@yahoo.com

donnyrt mengatakan...

Ibu Betty yang terhormat,
saya donny dari Manado yang pernah sms untuk memberikan usulan kepada Ibu. Setelah membuka blog dari ibu saya lebih memahami lagi perjua ngan ibu untuk menjadi calon Ketua IA ITB. Kalau ibu terpilih, mudah-mudahan bisa juga menjembatani antara ITB dengan calon mahasiswa di daerah yang sangat sukar sekali untuk masuk di ITB, sehingga hal ini bisa memberikan pemerataan ke SDM ke seluruh daerah di Indonesia.
Saya salut dengan tekad ibu untuk meninggalkan karier demi mengabdi di ikatan alumni ini. Tapi saran saya sebaiknya ibu memikirkan kembali hal ini karena pengabdian/ pelayanan di IA ITB bisa tanpa meninggalkan tugas pokok ibu, yang penting bisa mengatur waktu dengan baik. Karena kalau tidak salah menurut penjelasan Ibu, Ibu adalah orang Indonesia dan wanita pertama yang menjadi Presiden IBM suatu negara di Asia. Sehingga sayang kalau ibu tinggalkan akan dipegang oleh orang asing lagi.
Sekali saya harapkan ibu bisa terpilih sebagai Ketua IA ITB. Sekian dan terima kasih. Donny.

Aderoselee mengatakan...

E-Business Platform Program

Mbak Betti,

Animo para alumni untuk berpartisipasi dalam IA-ITb dan tingkat keikutsertaan dalam Pemilihan Ketua IA-ITB, saya pikir, berbanding lurus dengan tingkat ekspektasi dan persepsi para alumni tentang manfaat keberadaan IA-ITB bagi sebesar-besar kemashalatan para anggotanya.

Saya tertarik dan sedang mengembangkan e-commerce dan e-business platforms, baik berupa situs e-lelang atau marketplace yang dapat diakses berbagai kalangan secara individual atau oleh berbagai business entity dan atau sebagai e-platform pengembangan UKM atau Promo Center Komoditi Unggulan Indonesia. Dari Visi dan misi yang Mbak paparkan, saya memang melihat ada beberapa point pada program yang Mbak Betti tawarkan yang secara umum dapat mengakomodasikan hal-hal di atas. Melihat background, kiprah dan pengalaman, bidang keahlian dan terutama network luas yang Mbak Betti miliki, saya pikir ICT-based business program atau technopreneur bisa menjadi competitive advantages dan program unggulan yang menarik bagi para pebisnis--baik pemula, madya atau pebisnis mahir--alumni kita. Tentunya dengan harapan, program-program dimaksud dapat membawa manfaat nyata dan bukan cuma ivory tower atau terlebih wahana politis para kandidat ketua.

Untuk itu saya ingin mengetahui seberapa besar komitmen dan ketertarikan Mbak Betti untuk mengembangkan program-program e-business.

Salam dan sukses selalu,

Ade P. Rusly (AR 88)

Adji Wigjoteruna mengatakan...

Mbak Betti,

Saya alumni kelompok outsider, :). Saya senang melihat program-programnya: simple, down to earth and clear.

Mudahan anda terpilih menjadi ketua IA-ITB yg baru.

Mohon maaf kesan saya terhadap IA-ITB selama ini tidak terlalu baik.

Indikatornya sederhana saja, beberapa tahun yang lalu saya pernah beberapa kali mengirim email kepada pengurus tetapi sama sekali tidak ada balasan.

Buat apa punya website dan email, jika membalas email saja tidak bersedia?

Terakhir, saya juga coba tes kembali dengan mengirim email menanyakan kongres ini,
hasilnya sama saja, tidak ada jawaban ... he...he...

Saya termasuk orang yang yakin pada pandangan:
"big things build through small things and ...
genuine marvels will not underestimate the smalls around."


Salam dan semoga sukses ...

Nixon Erzed mengatakan...

Setelah belasan tahun menjadi alumni ITB, tidak ada yang menarik bagi saya pada IA-ITB selain sekedar menjaga networking, pesta dan nostalgia.
Sangat banyak alumni ITB yang sama seperti saya, mungkin karena pergulatan hidup, ketidak pedulian dan segudang alasan lainnya, sehingga mereka tidak peduli ada/tiadanya IA ITB.

Secara pribadi saya lebih peduli pada upaya-upaya nyata untuk mendorong bangkitnya Indonesia dari berbagai keterpurukan, dan membangun harga diri bangsa.

Saya akan sangat mendukung kandidat ketua IA-ITB yang memiliki program
yang secara nyata meningkatkan ketahanan nasional.

Salam
Nixon Erzed
IF'85

PG mengatakan...

Ibu Betti,

Selama ini saya tidak tertarik dengan IA, apalagi biasanya kandidatnya dari kalangan birokrat. Tetapi pemilihan IA saat ini saya menjadi tertarik karena ada calon-calon yang bukan birokrat bahkan ada yang muda. Tampaknya inilah momentum yang baik untuk merubah bangsa kita agar tidak larut dalam mimpi tetapi melek kenyataan dan menghasilkan karya nyata.
Satu pertanyaan: dari begitu banyak program, bagaimana strategi Ibu untuk menjalankannya dan kontrol? Apakah ada prioritas dalam program-program tersebut?
Salam Ganesha, satu suara untuk Anda!

Paulus

EDI KOTO mengatakan...

Apakah Buk Betti ini anaknya Pujangga Sutan Takdir Ali Sahbana???